Tambo terbuat dari batang iboh, kulit sapi, dan rotan sebagai alat peregang kulit. Bentuknya sejenis tambur dan dimainkan dengan cara dipukul. Pada zaman duhulu, tambo berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menandakan datangya waktu salat dan untuk mengumpulkan warga ke meunasah guna membicarakan masalah-masalah-masalah yang ada dalam suatu kampung. Saat ini, tambo sudah jarang digunakan karena adanya teknologi modern berupa mikrofon.
Beureugu
Alat musik adalah berupa suara atau bunyi-bunyian yang dapat dihasilkan dari benda tersebut. Apakah benda tersebut digesek, dipukul ataupn dikentung (dipukul berkali-kali), atau ditiup. Kegunaan dari alat musik ini adalah untuk menjaga lingkungan sekitar tetap aman atau dan bermanfaat untuk meminta bantuan.Alat ini berbentuk menyerupai terompet yang digunakan sebagai penanda bahaya dan bahan alat ini biasanya terbuat dari tanduk kerbau. Untuk dapat memahami bentuk alat ini bisa dilihat gambar disamping ini.
Canang
Perkataan Canang dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Dari beberapa alat kesenian tradisional Aceh, Canang secara sepintas laluditafsirkan sebagai alat musik yang dipukul, terbuat dari kuninganmenyerupai gong. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik Canang dan memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda.Fungsi Canang secara umum sebagai penggiring tarian-tariantradisional serta Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadisyang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah menyelesaikanpekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.Celempong
Celempong adalah alat kesenian tradisionalyang terdapat di daerah Kabupaten Tamiang.Alat ini terdiri dari beberapa potongan kayudan cara memainkannya disusun diantarakedua kaki pemainnya.Celempong dimainkan oleh kaum wanitaterutama gadis-gadis, tapi sekarang hanyaorang tua (wanita) saja yang dapatmemainkannnya dengan sempurna.Celempong juga digunakan sebagai iringantari Inai.
Diperkirakan Celempong ini telahberusia lebih dari 100 tahun berada di daerahTamiang.Keanekaragaman alat musik tradisional yangterdapat di Aceh merupakan salah satuidentitas dari masyarakat Aceh. Oleh karena itu menjadi tugas masyarakat Acehuntuk tetap dijaga, dipelihara kelestariannya. sehingga tidak menjadi punah.
Hal ini tentunya juga peran dari pemerintah daerah dan pihak-pihak terkaituntuk mendukung dan bersama-sama memperkenalkan kepada generasi mudabetapa tingginya nilai-nilai budaya bangsa yang diwariskan oleh nenek moyangterdahulu. Serta juga sebagai salah satu daya tarik wisata bagi wisatawanNusantara dan manca Negara untuk dapat lebih mengenal adat dan senibudaya daerah Aceh
Rapai
Rapai merupakan sejenis alat instrumen musik tradisional Aceh, sama halnya dengan gendang. Rapai dibuat dari kayu keras (biasanya dari batang nangka) yang setelah dibulatkan lalu diberi lobang di tengahnya. Kayu yang telah diberi lobang ini disebut baloh. Baloh berukuran lebih besar bagian atasnya daripada bagian bawah. Bagian atas ditutup dengan kulit kambing, sedangkan bagian bawahnya dibiarkan terbuka. Penjepit kulit atau pengatur tegangan kulit dibuat dari rotan yang dibalut dengan kulit. Penjepit ini dalam bahasa Aceh disebut sidak.
Rapai digunakan sebagai alat musik pukul pada upacara-upacara terutama yang berhubungan dengan keagamaan, perkawinan, kelahiran, dan permainan tradisional yaitu debus. Rapai dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan dan biasanya dimainkan oleh kelompok (grup). Pemimpin permainan rapai disebut syeh atau kalipah.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.