Featured Post Today
print this page

01. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional [LPJKN]     Kode Asosiasi : 000 Jl.Juanda,Kota Jakarta Selatan,9999 Telepon: 9999, ...

Read more »

Halaman 1/2 31. Asosiasi Konsultan Indonesia [ASKONINDO]     Kode Asosiasi : 122 Gedung UNAS (GALILEO) Jl. Kalileo No. 17-19, Blok ...

Read more »

16. Pak Kenong mengisi Bak mandi dengan air selama 0,75 Jam. Jika debit air yang mengalir 18  liter  per  menit,  volume  ...

Read more »

01. Apabila –192 + (-12) × 7=k, berapakah nilai k? ...  (A)  -1428   (B) 1.428    (C) -276     (D) 276 02....

Read more »

Adik-adik SD seluruh Indonesia sudah mendekati mempelajari 3 mata pelajaran utama. diantaranya Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia. Untuk membiasa...

Read more »

Halaman ini adalah daftar untuk beberapa link yang berguna untuk mencari hal yang berkenaan dengan pendidikan, baik itu untuk anak sekolah SD, SMP, ...

Read more »

  Pada artikel kali ini kami akan menguji salah satu produk notebook/laptop berbasiskan APU AMD Richland dari HP. Seperti apakah kemampuan ...

Read more »
Latest Post
Showing posts with label budaya. Show all posts
Showing posts with label budaya. Show all posts

Thursday, June 20, 2013

Rumah Adat Aceh

Rumoh Aceh

Rumah Adat Rumoh Aceh  – Rumah Aceh yang dibangun menyerupai rumah tempat tinggal tradisional masyarakat Aceh, berbentuk rumah panggung. Lantai bangunan ini dirancang setinggi 9 kaki atau  lebih dari permukaan tanah. Bersandar pada tiang-tiang penyangga dari kayu dengan ruang kolong di bawahnya.

Luas lantai bangunan Rumah Adat Rumoh Aceh ini lebih dari 200 m2 dengan tinggi atap pada bagian rabung lebih kurang 8 m. Keistimewaan “Rumah Aceh” dan sejenisnya terletak pada segi kekokohan bangunannya; walaupun bagian-bagian Rumah Adat Rumoh Aceh hanya dipersatukan dengan ikatan tali ijuk, pasak serta baji sebagai pangganti paku dan sekrup.

Tiang-tiang Rumah Adat Rumoh Aceh ini terbuat dari jenis kayu keras pilihan yang rata-rata berdiameter lebih kurang 20 cm, dan berjumlah 44 buah tegak berjajar dalam posisi 4 x 11 memanjang dari Timur ke Barat. Penempatan tangga dengan jumlah anak tangga genap masing-masing 14 buah, di ujung Timur bawah “seuramoe keue” dan di ujung Barat bawah “seuramoe likot”, berkesan tidak biasa.

Jajaran tiang-tiang Penyangga Rumah Adat Rumoh Aceh
Dalam masyarakat Aceh tidak dikenal adanya istilah rumah adat. Fungsi masing-masing ruangan ini ditata agar sedapat mungkin menggambarkan fungsi pokok-pokok ruangan pada rumah tempat tinggal tradisional masyarakat Aceh.

Untuk memasuki Rumah Adat Rumoh Aceh , pertama-tama harus melewati “reunyeun” (tangga). Dengan menaiki “reunyeun” dan melalui pintu depan sampailah di “seuramoe keue” (serambi depan).

Demikian artikel tentang Rumah Adat Rumoh Aceh semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai budaya dan tradisi di Indonesia.

Artikel yang tekait dengan Rumah Adat Rumoh Aceh : arsitektur rumoh aceh, rumah adat tradisional : rumoh aceh, pakaian adat aceh, rumoh aceh wikipedia, rumoh aceh yang terlupakan, sejarah rumoh aceh, rumoh aceh kupi, Rumah Adat Rumoh Aceh, rumoh aceh (rumah adat nanggroe aceh darussalam)

Rumah Krong Bade

Senjata Rakyat Aceh

Reuncong atau Rencong

Reuncong/ rincong merupakan senjata tradisional khas Aceh. Reuncong selalu dibawa oleh orang Aceh ketika bepergian jauh atau pun merantau. Reuncong, selain senjata, juga merupakan teman bagi pemiliknya dan azimat yang memberikan kekuatan batin.
Reuncong sering kali hadir di berbagai upacara adat masyarakat Aceh. jrnis Reuncong antara lain: Reuncong Puday (gagang pendek dan tak berlengkung). Rencong Meupucok (dengan ukiran emas digagang bagian atasnya), Reuncong Meucugek (gagang melengkung 90 derajat).

Rencong adalah senjata tradisional Aceh, bentuknya menyerupai huruf L, dan bila dilihat lebih dekat bentuknya merupakan kaligrafi tulisan bismillah. Rencong termasuk dalam kategori dagger atau belati (bukan pisau ataupun pedang).

Rencong memiliki kemiripan rupa dengan keris. Panjang mata pisau rencong dapat bervariasi dari 10 cm sampai 50 cm. Matau pisau tersebut dapat berlengkung seperti keris, namun dalam banyak rencong, dapat juga lurus seperti pedang. Rencong dimasukkan ke dalam sarung belati yang terbuat dari kayu, gading, tanduk, atau kadang-kadang logam perak atau emas. Dalam pembawaan, rencong diselipkan di antara sabuk di depan perut pemakai.

Rencong memiliki tingkatan; untuk raja atau sultan biasanya sarungnya terbuat dari gading dan mata pisaunya dari emas dan berukirkan sekutip ayat suci dari Alquran agama Islam. Sedangkan rencong-rencong lainnya biasanya terbuat dari tanduk kerbau ataupun kayu sebagai sarungnya, dan kuningan atau besi putih sebagai belatinya.

Seperti kepercayaan keris dalam masyarakat Jawa, masyarakat tradisional Aceh menghubungkan kekuatan mistik dengan senjata rencong. Rencong masih digunakan dan dipakai sebagai atribut busana dalam upacara tradisional Aceh. Masyarakat Aceh mempercayai bahwa bentuk dari rencong mewakili simbol dari basmalah dari kepercayaan agama Islam. Rencong begitu populer di masyarakat Aceh sehingga Aceh juga dikenal dengan sebutan "Tanah Rencong".

Alat Musik Aceh

Tambo adalah alat musik tradisional Aceh.

Tambo terbuat dari batang iboh, kulit sapi, dan rotan sebagai alat peregang kulit. Bentuknya sejenis tambur dan dimainkan dengan cara dipukul. Pada zaman duhulu, tambo berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menandakan datangya waktu salat dan untuk mengumpulkan warga ke meunasah guna membicarakan masalah-masalah-masalah yang ada dalam suatu kampung. Saat ini, tambo sudah jarang digunakan karena adanya teknologi modern berupa mikrofon.



Beureugu

Alat musik adalah berupa suara atau bunyi-bunyian yang dapat dihasilkan dari benda tersebut. Apakah benda tersebut digesek, dipukul ataupn dikentung (dipukul berkali-kali), atau ditiup. Kegunaan dari alat musik ini adalah untuk menjaga lingkungan sekitar tetap aman atau dan bermanfaat untuk meminta bantuan.
Alat ini berbentuk menyerupai terompet yang digunakan sebagai penanda bahaya dan bahan alat ini biasanya terbuat dari tanduk kerbau. Untuk dapat memahami bentuk alat ini bisa dilihat gambar disamping ini.









Canang

Perkataan Canang dapat diartikan dalam beberapa pengertian. Dari beberapa alat kesenian tradisional Aceh, Canang secara sepintas laluditafsirkan sebagai alat musik yang dipukul, terbuat dari kuninganmenyerupai gong. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik Canang dan memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda.Fungsi Canang secara umum sebagai penggiring tarian-tariantradisional serta Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadisyang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah menyelesaikanpekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.


Celempong


Celempong adalah alat kesenian tradisionalyang terdapat di daerah Kabupaten Tamiang.Alat ini terdiri dari beberapa potongan kayudan cara memainkannya disusun diantarakedua kaki pemainnya.Celempong dimainkan oleh kaum wanitaterutama gadis-gadis, tapi sekarang hanyaorang tua (wanita) saja yang dapatmemainkannnya dengan sempurna.Celempong juga digunakan sebagai iringantari Inai.

Diperkirakan Celempong ini telahberusia lebih dari 100 tahun berada di daerahTamiang.Keanekaragaman alat musik tradisional yangterdapat di Aceh merupakan salah satuidentitas dari masyarakat Aceh. Oleh karena itu menjadi tugas masyarakat Acehuntuk tetap dijaga, dipelihara kelestariannya. sehingga tidak menjadi punah.

Hal ini tentunya juga peran dari pemerintah daerah dan pihak-pihak terkaituntuk mendukung dan bersama-sama memperkenalkan kepada generasi mudabetapa tingginya nilai-nilai budaya bangsa yang diwariskan oleh nenek moyangterdahulu. Serta juga sebagai salah satu daya tarik wisata bagi wisatawanNusantara dan manca Negara untuk dapat lebih mengenal adat dan senibudaya daerah Aceh

Rapai


Rapai merupakan sejenis alat instrumen musik tradisional Aceh, sama halnya dengan gendang. Rapai dibuat dari kayu keras (biasanya dari batang nangka) yang setelah dibulatkan lalu diberi lobang di tengahnya. Kayu yang telah diberi lobang ini disebut baloh. Baloh berukuran lebih besar bagian atasnya daripada bagian bawah. Bagian atas ditutup dengan kulit kambing, sedangkan bagian bawahnya dibiarkan terbuka. Penjepit kulit atau pengatur tegangan kulit dibuat dari rotan yang dibalut dengan kulit. Penjepit ini dalam bahasa Aceh disebut sidak.

Rapai digunakan sebagai alat musik pukul pada upacara-upacara terutama yang berhubungan dengan keagamaan, perkawinan, kelahiran, dan permainan tradisional yaitu debus. Rapai dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan dan biasanya dimainkan oleh kelompok (grup). Pemimpin permainan rapai disebut syeh atau kalipah.

Serune Kalee

Serune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh yang telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.





Tari Saman - Kesenian Aceh



Tari Saman dengan gerakan gemulai




Provinsi Aceh yang memiliki setidaknya 10 suku bangsa,
memiliki kekayaan tari-tarian yang sangat banyak dan juga sangat mengagumkan.
Beberapa tarian yang terkenal di tingkat nasional dan bahkan dunia merupakan tarian yang berasal dari Aceh, seperti Tari Rateb Meuseukat dan Tari Saman.

Tarian Suku Aceh
Tari Laweut, Tari Likok Pulo, Tari Pho, Tari Ranup Lampuan, Tari Rapai Geleng
Tari Rateb Meuseukat, Tari Ratoh Duek, Tari Seudati,Tari Tarek Pukat

Tarian Suku Gayo
Tari Saman, Tari Bines, Tari Didong, Tari Guel, Tari Munalu
Tari Turun Ku Aih Aunen,

Tarian Suku Alas
Tari Mesekat,

Tarian Suku Melayu Tamiang
Tari Ula-ula Lembing


London — Tim saman Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Leeds, Inggris, memboyong “Best Performance Award” dalam acara “Cultural Showcase” yang digelar University of Leeds sebagai bagian dari World Unite Festival 2013.

“Festival kebudayaan yang diadakan Leeds University Union ini menunjukkan kekayaan kebudayaan dari berbagai pelosok dunia seperti pemutaran film-film dari berbagai negara,” jelas Ketua PPI Leeds, Ivaldi Fabtra, kepada ANTARA, Selasa (19/3).

Ivaldi menjelaskan puncak acara itu adalah “Cultural Showcase”, saat setiap komunitas menampilkan pertunjukan kebudayaan masing-masing.

Leeds Indonesian Society yang dipayungi PPI Leeds juga mengelar beberapa event seperti pemutaran film “Rumah Dara” di International Film Festival dan Indonesian Fair.

Ivaldi Fabtra mengatakan mahasiswa dan mahasiswi Indonesia juga mendirikan stall makanan dan cindera mata dari Indonesia, serta mengadakan pertunjukan musik Indonesia dan pemutaran film “Merantau” dan “The Raid”.

Puncak acara adalah Cultural Showcase, dan ketika tim Indonesia mendapat giliran, pertujukan diawali dengan dengan video pengantar. Selanjutnya tim saman PPI Leeds memulai aksi yang berhasil memukau penonton. Gemuruh tepuk tangan dan riuh teriakan yang penuh kekaguman selalu memenuhi ruangan setiap kesempatan.

Acara dilanjutkan dengan peragaan busana kebaya dan batik koleksi R.Leny McDonnell dari Kebaya Lence UK yang juga mencuri hati penonton.

Ivaldi Fabtra yang juga menjadi pemain rebana pada pertunjukan tari Saman mengharapkan pandangan warga UK kepada bangsa Indonesia akan berubah menjadi lebih positif.

Boya Subhono, mahasiswa S3 di Faculty of Engineering, University of Leeds, mengaku kagum dengan konsep acara tersebut karena keragaman budaya dari berbagai negara bisa dipentaskan dalam satu acara kesenian.

Pasangan Munajat Tri Nugroho, mahasiswa S3, Institute of Transport Study dan Lusi Nuryanti, orang tua dari salah satu penari saman PPI Leeds, bangga dengan prestasi para penari dan mengakui tari saman ini memang pantas mendapatkan predikat sebagai “Best Performance”. (ant)

Wednesday, June 19, 2013

Penjelasan Kucica Ekor Kuning

Kucica ekor-kuning

Dari - Wikipedia

Status konservasi
Hampir Terancam (IUCN 3.1)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan  : Animalia
Filum       : Chordata
Kelas       : Aves
Ordo       : Passeriformes
Famili       : Muscicapidae
Genus      : Trichixos
Lesson, 1839
Spesies    : T. pyrropygus
Nama binomial Trichixos pyrropygus
Lesson, 1839
Sinonim Trichixos pyrropyga Lesson, 1839
Copsychus pyrropygus

Kucica ekor kuning adalah sebuah spesies burung dalam keluarga Muscicapidae. Burung ini dapat ditemukan di Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Habitat alaminya yaitu di hutan dataran rendah yang lembab dan rawa-rawa di daerah subtropis atau tropis. Burung ini merupakan fauna daerah Aceh yang dikenal dengan nama cémpala kunèng dalam bahasa Aceh. Saat ini burung ini berstatus hampir terancam.

Penyebaran

Burung ini tersebar di Semenanjung Thailand, Semenanjung Malaya, Brunei dan Indonesia. Di Indonesia burung ini hanya ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.

Uraian Singkat

Burung ini berukuran sedang (21 cm), berekor panjang hitam dan jingga. Jantan menyerupai kucica hutan tetapi ekornya yang merah karat jauh lebih pendek, lebih banyak berwarna abu-abu gelap daripada hitam, alis pendek putih dan tunggir merah karat. Betina lebih coklat dan tidak punya alis putih. Burung remaja lebih coklat berbintik-bintik kuning merah karat. Iris coklat; paruh hitam; kaki hitam.
Kicauannya tidak semerdu kucica hutan. Seri panjang terdiri dari siulan merdu, nada tunggal dan ganda, “pi-uuu”, meningkat dan menurun bergantian secara tidak tetap.

Tempat hidup

Burung yang tidak umum dijumpai di kerimbunan hutan primer dan sekunder dataran rendah sampai ketinggian 1200 mdpl. Lebih menyukai hutan lembab rimbun termasuk hutan rawa.
Sumber
 
Support : Trade Profitly | Trade Profitly | Trade Profitly
Copyright © 2011. DETERAHU - BAGAIKAN DETERJEN TAHUNYA SAMPAI BERBUSA-BUSA
Template Created by Creating Website Published by Trade Share
Proudly powered by Trade Profitly